Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jadi Tulang Punggung Keluarga, Saddil Terancam Gagal Abroad ke Eropa

Jadi Tulang Punggung Keluarga, Saddil Terancam Gagal Abroad ke Eropa

Sepak Bola - Banyak rumor sebelumnya yang mengatakan bahwa Pemain sayap Timnas Indonesia yang saat ini bermain untuk Klub Malaysia Sabah FC yaitu Saddil Ramdani mendapatkan tawaran untuk merumput di beberapa klub Eropa.

Mantan pelatih Sabah FC, Kurniawan Dwi Yulianto mengatakan bahwa Saddil mendapatkan tawaran untuk bermain di Eropa – tepatnya di Austria.

Selain Kurniawan, agen Alex Taples justru mengatakan tidak hanya satu, tapi ada 10 klub Eropa yang ingin mengamankan jasa Saddil Ramdani.

Baca Juga: Indonesia U20 Bungkam Moldova 3-1, Ketum PSSI: Modal Positif Jelang Piala Dunia U-20 2023

“Saddil dapat invitation letter [surat undangan] dari klub Austria,” kata Taples dilansir dari CNN Indonesia.

“Ada kira-kira 10 klub dari Eropa [yang meminati Saddil],” ujar Taples menambahkan.

Kontrak Saddil Ramdani bersama dengan klub Malaysia Sabah FC akan berakhir pada 30 November 2022 mendatang.

Menjelang berakhirnya kontrak bersama Sabah FC, Saddil Ramdani sendiri belum memutuskan untuk mengambil kesempatan merumput ke liga Eropa.

Lebih lanjut, Saddil mengutarakan ada faktor keluarga yang mungkin saja dapat menghalangi dirinya untuk berkarir ke Sepak Bola benua biru.

“Alhamdulillah benar undangan dari klub Austria. Coach Kurniawan Dwi Yulianto ingin saya bisa mengembangkan diri ke Eropa dan saya pribadi juga ingin tapi faktor utama saya saat ini adalah keluarga,” jelas Saddil Ramdani.

Saddil menjelaskan bahwa dia merupakan tulang punggung keluarga yang harus menghidupi ibu dan saudara-saudaranya.

Sehingga jika ia mengambil keputusan (pindah ke Liga Eropa), maka ia harus berpikir sematang mungkin. Sebab tentu gaji yang akan diterimanya di Eropa tidak akan sebanyak yang ia dapatkan di Malaysia atau Indonesia.

“Saya ini tulang punggung keluarga yang mempunyai empat saudara dan tinggal sama ibu. Saya tidak punya ayah yang seperti orang lain yang bisa mendukung, membimbing, atau membiayai seluruh keluarganya,” ujar Saddil menambahkan.

Jika melihat secara kualitas, sepak bola Eropa atau Asia (di luar Asia Tenggara seperti Jepang dan Korea) jauh di atas Liga di Asia Tenggara. 

Akan tetapi secara penghasilan, bisa saja pengahsilanya tidak akan sebesar saat bermain di liga Malaysia atau Indonesia, jika dia belum membuktikan dirinya layak sebagai pemain hebat saat di Eropa nanti.

“Saya ini tulang punggung keluarga yang mempunyai empat saudara dan tinggal sama ibu. Saya tidak punya ayah yang seperti orang lain yang bisa mendukung, membimbing, atau membiayai seluruh keluarganya,” ujar Saddil menambahkan.

Lebih lanjut, Saddil mengatakan bahwa jika diminta memilih mana yang menjadi tujuan utamanya, ia mengaku akan lebih memprioritaskan keluarganya.

“Jadi saya terpaku dan berpikir apakah saya harus korbankan karier saya atau saya harus lebih memikirkan keluarga.”

Bisa dibilang, jika Saddil masih bersikeras (bertahan karena keluarga), maka dipastikan ia tidak akan lanjut ke benua Eropa. 

Terakhir, ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kurniawan Dwi Yulianto yang telah membimbingnya dan juga telah menuntun dirinya untuk berbicara lebih dulu dengan keluarganya (sebelum mengambil keputusan).

“Saya terima kasih kepada coach Kurniawan Dwi Yulianto yang selalu mengarahkan saya jauh lebih baik.”

“Coach Kurniawan Dwi Yulianto bilang walaupun ada tawaran dari klub Austria, saya harus bicara dahulu dengan orang tua dan seluruh keluarganya untuk menentukan alangkah baiknya seperti apa,” tutupnya.

Follow akun sosial media kami untuk mendapatkan informasi seputar olah raga lainya langsung di sosial medeia Anda. Terima kasih

Facebook        : Timnas Indonesia
Twitter             : Liputan Timnas Indonesia

X